Membuat pengamatan perusahaan adalah
sesuatu yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum mendaftar ke perusahaan.
Selain memastikan bahwa perusahaan yang Anda tuju bukanlah perusahaan yang
meragukan, itu juga dapat mengantisipasi apa yang akan Anda dapatkan dan
lakukan jika Anda diterima di sana, termasuk bagaimana budaya kantor dimiliki.
Budaya kantor dapat mencakup berbagai hal, dari disiplin hingga pakaian.
Setuju atau tidak setuju, cara berpakaian
bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang. Memang dalam
memilih seragam, tidak menjamin kepribadian maupun nilai Anda sebagai
manusia.
Tapi realitanya, hal pertama yang dinilai
orang adalah penampilan. Ketika bertemu dengan orang baru, wajah dan baju yang
dipakai akan membentuk persepsi dalam pikiran. Di tempat kerja, cara berpakaian
secara signifikan mempengaruhi bagaimana orang lain memandang.
Peneliti dari Dewan Riset Nasional Kanada
(NRCC) menemukan bahwa penampilan sangat mempengaruhi persepsi orang lain
terhadap kesuksesan, kondisi keuangan, otoritas, kepercayaan, kecerdasan, dan
peluang untuk mendapatkan promosi.
Selain itu, apa yang Anda kenakan tidak
hanya mengomunikasikan siapa diri Anda dalam pikiran orang lain, tapi juga
mempengaruhi tingkat kemajuan karier.
Tentunya cara berbusana yang benar dimulai
ketika Anda sedang berjuang mendapatkan kerja. Lantas, aturan berbusana seperti
apa yang bisa membuat Anda suskes saat wawancara kerja?
Benarkah pakaian bisa menjadi kunci sukses
sehingga wawancara berjalan lancar? Memang, apa yang Anda kenakan tidak memberi
Anda jaminan 100% bahwa Anda akan diterima di perusahaan yang Anda cari. Namun,
tidak ada salahnya memberi kesan baik yang bisa Anda atur sendiri.
Berikut ini Tips Memakai Pakaian
Saat Melamar Kerja Untuk Sukses Interview.
1. Mengenakan Budaya di Kantor
Pakaian dapat menambah atau mengurangi
poin saat Anda akan melakukan wawancara kerja. Apakah mayoritas karyawan
perusahaan yang Anda terapkan berpakaian santai atau formal? Berpakaian sesuai
budaya perusahaan dapat meningkatkan poin positif. Tentu saja Anda tidak ingin
membuat kostum yang salah karena Anda tidak memperhatikan detail ini. Ketika
orang lain mengenakan blazer formal, Anda mungkin tidak juga datang ke
wawancara menggunakan rok yang terlalu tinggi atau baju tanpa lengan. Jadi,
pastikan Anda tahu terlebih dahulu apa budaya berpakaian di perusahaan yang
Anda lamar.
2. Pilihan Warna
Beberapa warna memberi kesan khusus
tentang bagaimana seorang manajer SDM akan melihat Anda. Dilaporkan oleh B2E
Resourcing, salah satu agen tenaga kerja di London, warna gelap akan
memancarkan aura otoritatif dari seseorang, sementara warna-warna cerah akan
membuat seseorang terlihat lebih mudah didekati.
Menggunakan blazer hitam di atas blus
warna cerah bisa menjadi pilihan pakaian Anda untuk wawancara kerja. Blazer
gelap akan memberi kesan profesional ketika manajer SDM bertemu dan berjabat
tangan dengan Anda. Sebelum Anda duduk untuk memulai wawancara, Anda dapat
melepaskan blazer untuk menunjukkan warna cerah dari blus yang dikenakan. Ini
dapat memberikan suasana yang lebih ramah saat wawancara berlangsung.
3. Motif Pakaian
Kecuali Anda mengajukan permohonan pada
perusahaan yang bergerak di industri fashion, pakaian yang memiliki motif
biasanya membuat fokus seseorang terpecah. Saat wawancara, Anda tentu ingin
pewawancara fokus pada Anda, bukan pada pakaian yang Anda kenakan. Jadi,
hindari menggunakan pakaian bermotif dalam pola tertentu, bunga, atau motif
abstrak yang mencuri perhatian.
Ini juga berlaku untuk sepatu. Pilih
sepatu sederhana yang tidak menarik perhatian orang lain. Pastikan sepatu yang
dikenakan rapi dan bersih. Jika Anda ingin memakai ikat pinggang sebagai
aksesori, pilih warna yang mirip dengan warna sepatu agar pas.
4. Tayangan yang Diberikan
Sebelum memilih pakaian, luangkan waktu
untuk berpikir lebih mendalam tentang kesan yang ingin Anda berikan kepada
pewawancara. Dengan melakukan itu, memilih pakaian mungkin semudah membalik
telapak tangan Anda. Apalagi jika kesan yang Anda inginkan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh perusahaan yang ingin Anda terapkan. Ini
dapat meningkatkan peluang Anda untuk diterima oleh perusahaan.
Yang paling penting saat memilih pakaian
adalah kenyamanan yang muncul. Rasa nyaman dapat menumbuhkan kepercayaan diri
dan akan memancar dari Anda selama wawancara. Ketika pakaian yang terasa tidak
nyaman, Anda mungkin akan terus memperbaiki pakaian Anda dan ini benar-benar
memberikan kesan buruk pada orang yang mewawancarai Anda.
5. Kerapihan
Setelah memilih pakaian jadi, luangkan
waktu untuk membersihkan, menyetrika, dan memoles sepatu Anda. Kerapian adalah
hal utama untuk memberikan kesan pertama yang baik. Pakaian yang berantakan
karena terburu-buru tentu bukan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.
Juga saatnya untuk kembali ke cermin
dengan mengenakan pakaian pilihan Anda. Apakah Anda benar-benar nyaman dan
percaya diri saat memakainya? Apakah pakaian yang dikenakan benar dan cocok
dalam warna senada? Jika ya, berdandan dan kenakan pakaian untuk wawancara
Anda.
Ada beberapa hal atau saran lain yang
patut kamu perhatikan, antara lain :
1. Sesuaikan pekerjaan yang diusulkan
Terkadang, pelamar pekerjaan tampak
berlebihan untuk mengesankan pewawancara. Lavir Margolin, penasehat karir,
menceritakan tentang wawancara untuk posisi 'tukang daging' yang dia tangani.
"Demi mengesankan penampilan profesional,
kandidat mengenakan setelan lengkap bersama dengan rompi, dasi dan sepatu.
Pemilik toko daging pada saat itu merasa bahwa calon itu bukan tipe yang
kotor," kata Margolin. Mengenakan jas dan dasi adalah tepat untuk
wawancara perusahaan. Namun belum tentu cocok untuk pekerjaan lain.
2. Jangan memakai pakaian bermerek dari
ujung kepala sampai ujung kaki
Kesalahan lain yang sering dilakukan
adalah mengenakan pakaian dengan tingkat di atas posisi yang diusulkan.
Misalnya mengenakan pakaian mahal, dasi dan sepatu, tetapi posisi yang
diusulkan adalah tingkat staf. Nanti pewawancara akan berpikir bahwa Anda tidak
dapat diundang ke masalah.
3. Harus tampil rapi
Bagi lulusan baru yang mencari pekerjaan
untuk pertama kalinya, kemeja putih yang dikombinasikan dengan celana atau rok
hitam sering digunakan sebagai andalan. Gaya berpakaian ini sederhana tetapi
rapi. Tetapi harus dicatat, jika Anda melamar pekerjaan di bidang kreatif,
tampilan ini dianggap membosankan.
Aksesori yang berlebihan
4. Jangan gunakan aksesori yang berlebihan
Pilih perhiasan sederhana dan riasan
alami. Ingat, Anda akan melamar pekerjaan, bukan untuk pesta. Jadi pilihlah
tampilan profesional, tidak bersemangat. Jika Anda ingin menggunakan parfum,
gunakan parfum yang ringan, bukan sengatan
5. Jangan menggunakan sesuatu yang tidak
membuat Anda nyaman
Misalnya, Anda sebenarnya tidak suka warna
baju yang Anda kenakan. Atau tidak terbiasa mengenakan sepatu hak tinggi.
Mengenakan sesuatu yang tidak membuatnya nyaman bisa mengurangi kepercayaan
diri.
Sebagai hasilnya, Anda lebih fokus pada
peningkatan penampilan Anda, tidak menjawab pertanyaan dari pewawancara. Ketika
penampilannya sempurna, langkah selanjutnya adalah memoles keterampilan Anda
dalam menghadapi wawancara. Semoga berhasil!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar